Kamis, 09 Oktober 2014


RESOLUSI KONFLIK
Ø  Resolusi konflik adalah suatu proses analisis dan penyelesaian masalah yang mempertimbangkan kebutuhan – kebutuhan individu dan kelompok seperti identitas dan pengakuan juga perubahan – perubahan institusi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan.
Ø  Konflik dapat dilatar belakangi oleh banyak hal. Konflik internal suatu negara bisa disebabkan oleh banyak hal, baik konflik politik, ekonomi, perdagangan, etnis, perbatasan dan sebagainya. Tentulah kedua belah pihak maupun pihak luar yang menyaksikan menginginkan konflik dapat dikhiri. Dalam setiap konflik selalu dicari jalan penyelesaian. Konflik terkadang dapat saja diselesaikan oleh kedua belah pihak yang bertikai secara langsung. Namun tak jarang pula harus melibatkan pihak ketiga untuk menengahi dan mencari jalan keluar baik oleh negara atau sebagai Organisasi Regional bahkan Organisasi Internasional.
Ø  Resolusi konflik merupakan suatu terminologi ilmiah yang menekankan kebutuhan untuk melihat perdamaian sebagai suatu proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa tahap sesuai dengan dinamika siklus konflik. Penjabaran tahapan proses resolusi konflik dibuat untuk empat tujuan., Pertama, konflik tidak boleh hanya dipandang sebagai suatu fenomena politik-militer, namun harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial., Kedua, konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear. Siklus hidup suatu konflik yang spesifik sangat tergantung dari dinamika lingkungan konflik yang spesifik pula., Ketiga, sebab-sebab suatu konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat. Suatu konflik sosial harus dilihat sebagai suatu fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor., Terakhir, resolusi konflik hanya dapat diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan. Suatu mekanisme resolusi konflik hanya dapat diterapkan secara efektif jika dikaitkan dengan upaya komprehensif untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng.
Ø  Secara empirik, resolusi konflik dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama masih didominasi oleh strategi militer yang berupaya untuk mengendalikan kekerasan bersenjata yang terjadi. Tahap kedua memiliki orientasi politik yang bertujuan untuk memulai proses re-integrasi elit politik dari kelompok-kelompok yang bertikai. Tahap ketiga lebih bernuansa sosial dan berupaya untuk menerapkan problem-solving approach. Tahap terakhir memiliki nuansa kultural yang kental karena tahap ini bertujuan untuk melakukan perombakan-perombakan struktur sosial-budaya yang dapat mengarah kepada pembentukan komunitas perdamaian yang langgeng.
Ø  Konflik adalah sebuah ketidaksepahaman antara dua orang/pihak yang menganggu produktifitas efesiensi dan hasil kerja. Itu jika diartikan dalam lingkup pekerjaan tapi dalam pergaulan sehari-hari, konflik adalah sebuah ketidaksepahaman antara dua orang/pihak yang menganggu kehidupan sehari-hari. Sedangkan Resolusi Konflik adalah sebuah proses untuk mencapai solusi sebuah konflik. Sebelum membahas lebih dalam lagi resolusi konflik, kita ketahui dulu penyebab, gejala-gejala dan tipe konflik.

Ø  Penyebab konflik antara lain
1.      Kurangnya sumber daya : dana, alat, orang
2.      Sikap berbeda, ketidaksetujuan, komunikasi buruk, lemahnya teamwork (kepercayaan).
3.      Struktur organisasi yang tidak cukup dan kurang jelasnya peran.
Ø  Sedangkan gejala-gejala konflik antara lain:
a.         Ada sesuatu yang tidak beres: merasa gelisah, frustasi, terhina, tersakiti hati. sedih, murah dan tidak setuju.
b.         Tidak saling bicaraSengaja merusak/menjatuhkan dan tidak kooperatif
c.         Berkontradiksi, berkata-kata tidak baik
d.        Debat, polemik, kelompok-kelompok
e.         Ancaman dan tindakan merusak.