Cara Mengembangkan Potensi Diri
Potensi
diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan kita maksimalkan.
Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi
kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu
terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu
denga mantap. Oh iya, ngomong-ngomong dimanakah letak potensi kita? Dan
bagaimana kita bisa mendobraknya?
Ketahuilah
sesungguhnya manusia memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi
positif dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi
besar terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan
refleksi dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan
segalanya.
Lalu apa
sebenarnya manfaat kita mendobrak potensi yang kita miliki. Dan potensi apa
yang perlu kita dobrak. Mengapa kita perlu mendobraknya. Merupakan kondisi yang
perlu sama-sama kita pecahkan disini. Pekerjaan ini, tentu saja membutuhkan
komitmen tinggi, agar kita dapat merealisasikannya. Jika dobrakan yang kita
lakukan separuh hati, maka daya ungkitnya-pun tidak akan menonjol dan sebesar
apa yang kita harapkan.
Sama
dengan hukum bola pingpong. Semakin kuat kita melemparkannya, maka semakin kuat
pula ia memantulkannya. Begitupun dengan masalah dobrak mendobrak. Apalagi yang
mau kita dobrak adalah mental kita sendiri.
Ratapan
yang tersebar disekitar kita, merupakan refleksi lemahnya daya ungkit terhadap
potensi diri. Yang paling sering saya temui dalam aktifitas sehari-hari selama
ini, dan saya yakin sebagian dari andapun merasakannya. Yaitu lemahnya
pengharapan terhadap sesuatu hal, yang sebenarnya sangat kita inginakan. Paling
sering adalah pengharapan palsu. Pengharapan yang tidak dilandasi pondasi
mental yang kuat.
Pengharapan
palsu yang saya maksud adalah, pengharapan yang tidak diiringi dengan tindakan
nyata. Suatu keadaan yang diidam-idamkan, namun enggan membayar harganya.
Jadilah impian itu hanya berada dalam lamunan kita.
Memang
terkadang kita perlu memaklumi sebuah situasi yang umum terjadi di
tengah-tengah kehidupan kita. Sebagai contoh, seorang pekerja disebuah
perusahaan swasta yang tidak mengalami kenaikan gaji maupun peningkatan level
dalam bidangnya. Kenapa kondisi itu bisa terjadi, apa sebenarnya yang
menyebabkannya?
Apakah
karena perusahaan tempat ia bekerja tidak didukung dengan system yang bagus?
Perusahaannya tidak mengalami kemajuan, atau mungkin dari individu si pekerja
itu sendiri?
Tak jarang
orang yang mengalaminya, menuding bahwa faktor perusahaan tempat ia bekerja
adalah penyebab ia mengalami kualitas karir yang statis. Tidak adanya promosi,
tidak ada kesempatan, pilih kasih dan sebagainya.
Padahal
kalau saja kita berani jujur, factor internal dari pekerja tersebut merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap terhambatnya peningkatan level yang
diharapkan. Sang individulah yang seharusnya menggerakkan diri untuk berbuat,
merubah keadaan.
Seperti
yang saya katakan tadi. Potensi diri terdiri dari dua kekuatan, positif dan
negatif. Keduanya terkadang berjalan bersamaan dan saling melengkapi. Sehingga
kita tidak mampu lagi membedakan mana sikap positif dan mana sikap negatif
kita. Keduanya sudah menyatu menjadi sebuah karakter yang kuat, membentuk
pribadi seperti apa diri kita sekarang.
Tak jarang
kita berlindung dibalik sifat negatif yang sudah kita rasionalkan. Kita
mendebat orang yang berfikiran tidak sejalan dengan kita. Menutup diri terhadap
pemikiran-pemikiran yang memiliki potensi luar biasa untuk berubah.
Seandainya
saja kita memiliki kemauan dan komitmen tinggi untuk berubah, saya yakin kita
dapat mendobraknya. Dengan modal kekuatan pengetahuan yang kita milliki. Dan
kemauan besar untuk membuka diri. Saya yakin, kita bisa memaksimalkan potensi
diri yang kita miliki selama ini. Baiklah, jika anda serius ingin melakukan
itu. Berikut cara praktis untuk mendobrak potensi diri.
Renungkanlah
Pertama-tama merenunglah. kenali kembali diri anda yang selam ini lepas
kendali. Akui segala kelemahan, yang selama ini hangat dalam dekapan fikiran
anda.gali nilai-nilai spiritual anda.
Berikan
alasan Sukses adalah akibat yang ingin anda raih. Maka berikanlah alasan yang
mampu menggerakkan hati anda untuk bertindak.
Miliki
Komitmen untuk berubah Penting sekali memiliki komitmen, tanpa itu, kita tidak
memiliki kontrol diri untuk melakukan apa yang sudah kita tetapkan.
Tanggungjawab
Terimalah segala akibatnya. Jika berhasil terimalah dengan suka cita. Jika
gagal terimalah sebagai dorongan untuk bangkit kembali.
Pertahankan Jika semuanya telah
berjalan dengan sempurna, maka pertahankanlah keberhasilan anda. jika perlu,
tingkatkanlah.
Apakah
cara praktis ini terasa sulit? Jika anda menjawab iya. Maka pertanyaan
selanjutnya. Apakah anda ingin terus-terusan mengalami kemerosotan mental.
Sehingga anda tidak mendapatkan apa yang paling anda inginkan dalam hidup ini?
Jika jawabannya masih iya. Sebuah pernyataan yang patut anda renungkan. Melakuakan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, sama-sama memiliki potensi terhadap
perkembangan mental anda.