RESOLUSI KONFLIK
Ø Resolusi
konflik adalah suatu proses analisis dan penyelesaian masalah yang
mempertimbangkan kebutuhan – kebutuhan individu dan kelompok seperti identitas
dan pengakuan juga perubahan – perubahan institusi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan.
Ø Konflik
dapat dilatar belakangi oleh banyak hal. Konflik internal suatu negara bisa
disebabkan oleh banyak hal, baik konflik politik, ekonomi, perdagangan, etnis,
perbatasan dan sebagainya. Tentulah kedua belah pihak maupun pihak luar yang
menyaksikan menginginkan konflik dapat dikhiri. Dalam setiap konflik selalu
dicari jalan penyelesaian. Konflik terkadang dapat saja diselesaikan oleh kedua
belah pihak yang bertikai secara langsung. Namun tak jarang pula harus
melibatkan pihak ketiga untuk menengahi dan mencari jalan keluar baik oleh
negara atau sebagai Organisasi Regional bahkan Organisasi Internasional.
Ø Resolusi
konflik merupakan suatu terminologi ilmiah yang menekankan kebutuhan
untuk melihat perdamaian sebagai suatu proses terbuka dan membagi proses
penyelesaian konflik dalam beberapa tahap sesuai dengan dinamika siklus
konflik. Penjabaran tahapan proses resolusi konflik dibuat untuk empat
tujuan., Pertama, konflik tidak boleh hanya dipandang
sebagai suatu fenomena politik-militer, namun harus dilihat sebagai suatu
fenomena sosial., Kedua, konflik memiliki suatu siklus hidup
yang tidak berjalan linear. Siklus hidup suatu konflik yang spesifik sangat
tergantung dari dinamika lingkungan konflik yang spesifik pula., Ketiga,
sebab-sebab suatu konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal
dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat. Suatu konflik sosial harus
dilihat sebagai suatu fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat
berbagai faktor., Terakhir, resolusi konflik hanya dapat
diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme
penyelesaian konflik lain yang relevan. Suatu mekanisme resolusi konflik hanya
dapat diterapkan secara efektif jika dikaitkan dengan upaya komprehensif untuk
mewujudkan perdamaian yang langgeng.
Ø Secara
empirik, resolusi konflik dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama
masih didominasi oleh strategi militer yang berupaya untuk mengendalikan
kekerasan bersenjata yang terjadi. Tahap kedua memiliki orientasi politik yang
bertujuan untuk memulai proses re-integrasi elit politik dari kelompok-kelompok
yang bertikai. Tahap ketiga lebih bernuansa sosial dan berupaya untuk menerapkan
problem-solving approach. Tahap terakhir memiliki nuansa kultural yang kental
karena tahap ini bertujuan untuk melakukan perombakan-perombakan struktur
sosial-budaya yang dapat mengarah kepada pembentukan komunitas perdamaian yang
langgeng.
Ø Konflik
adalah sebuah ketidaksepahaman antara dua orang/pihak yang menganggu
produktifitas efesiensi dan hasil kerja. Itu jika diartikan dalam lingkup
pekerjaan tapi dalam pergaulan sehari-hari, konflik adalah sebuah
ketidaksepahaman antara dua orang/pihak yang menganggu kehidupan sehari-hari. Sedangkan
Resolusi Konflik adalah sebuah proses untuk mencapai solusi sebuah konflik.
Sebelum membahas lebih dalam lagi resolusi konflik, kita ketahui dulu penyebab,
gejala-gejala dan tipe konflik.
Ø Penyebab
konflik antara lain
1. Kurangnya
sumber daya : dana, alat, orang
2. Sikap
berbeda, ketidaksetujuan, komunikasi buruk, lemahnya teamwork (kepercayaan).
3. Struktur
organisasi yang tidak cukup dan kurang jelasnya peran.
Ø Sedangkan
gejala-gejala konflik antara lain:
a.
Ada sesuatu yang tidak beres: merasa gelisah, frustasi,
terhina, tersakiti hati. sedih, murah dan tidak setuju.
b.
Tidak saling bicaraSengaja merusak/menjatuhkan dan
tidak kooperatif
c.
Berkontradiksi, berkata-kata tidak baik
d.
Debat, polemik, kelompok-kelompok
e.
Ancaman dan tindakan merusak.