Pencemaran Lingkungan
A. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan
lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran
lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
a. Pencemaran Air
Di
dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting
antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air
juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih
banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan
sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik
pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke
perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian
masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis
tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus
sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan
tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di
dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan
oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk
terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem
perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
b. Pencemaran Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses
erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain
itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang
mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal
dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan).
Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik
dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah
anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik
tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
c. Pencemaran Udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang
mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke
lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar
udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2
dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar
CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar
gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan
dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan
partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu,
CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel
dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel
dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu,
dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus,
serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel
tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari
pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor
biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin
berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran
bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari
kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika
jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas
dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan
kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini
disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain
yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol,
juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek
rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global,
atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global
ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi
naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil
menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi
secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai
menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme
yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan
berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai
upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan
penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika
tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk
membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang
sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk
selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang
biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada
musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama
sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos.
Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya,
sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun
sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang
menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah
dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum
dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan
pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang
mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga
tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan
industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan
untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik
terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran
udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik,
dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar
minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang
ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu,
dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor
yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap
asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan
mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor
atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi
pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian
pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi
lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan.
Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh
pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan
penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis
yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari
lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang
dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu
penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan
salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan
ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk
menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi
penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan
penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga
dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku
manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada
tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara
serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar